Kita tahu bahwa semua perintah amalan-amalan ibadah seperti zakat, sedekah dll. adalah perintah allah yang diberikan lewan lantaran malaikat Jibril As. tapi kenapa khusus perintah sholat Nabi Muhammad harus berhadapan langsung kepada Allah.
Allah berfirman : "Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak
meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."(QS. Thoha: 132)
Melalui peristiwa Isra' Mi'raj perintah shalat merupakan
perintah yang sangat istimewa karena Nabi saw langsung bertemu Allah
SWT. Bahkan Jibril pun tidak sanggup mengantar Nabi saw ke langit
ketujuh saat peristiwa Mi’raj tersebut.
Ini menunjukkan bahwa
kedudukan perintah shalat di sisi Allah sangat penting bagi manusia.
Shalat adalah sarana efektif bagi seorang hamba untuk langsung
berkomunikasi dan berhubungan dengan Allah secara horizontal. Oleh
karena Nabi saw bersabda, “Sholat adalah mi’rojnya orang-orang Muslim”.
Seberapa pentingkah perintah shalat bagi kehidupan seorang manusia, terutama muslim? Jawabannya adalah:
1.
Sholat adalah tiang agama. Rumah tanpa tiang akan roboh. Begitu pun
keislaman seseorang, tanpa sholat maka keislamannya akan rapuh, apalagi
di zaman modern sepert sekarang ini. Tarikan dunia menyilaukan kita
sehingga kita terlena dan melupakan Allah SWT. Belum lagi maraknya
ajaran sesat. Tanpa sholat maka keislaman kita lambat laun akan roboh.
Jika roboh, maka kita tidak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhiirat.
Seorang pujangga berkata, “Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak
sembahyang apa gunanyaa...?
2. Shalat adalah amal yang akan pertama
kali dihisab/diperhitungkan. Jika di awal perhitungan nanti amal
shalatnya baik dan lulus, maka amal lainnya akan mudah dan cepat
dihisab. Namun jika amalan shalat masih menyisahkan masalah, maka amalan
lain akan mendapat kesulitan saat akan dihisab. Jika kita ujian masuk
universitas atau melamar pekerjaan, maka jika ujian tahap pertama saja
sudah terindikasi tidak lulus, maka ujian tahap berikutnya akan sulit
diharapkan lulus.
3. Sholat dapat menuntun kita berperilaku moralis
dan berakhlakul karimah. Allah SWT berfirman: “Dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar” (QS. Al-Ankabut: 45). Jika seseorang yang mengerjakan shalat
masih berbuat kemungkaran, berarti shalatnya masih harus diperbaiki,
termasuk pemaknaan shalat itu sendiri yang kurang dipahami.
4. Shalat
itu pembuka sarana datangnya rezeki. Apalagi jika shalat itu kita
tegakkan pula di tengah-tengah keluarga kita. Allah SWT berfirman: Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang
yang bertakwa.” (QS. Thoha: 132). Boleh jadi rezeki kita dan keluarga
kita saat ini “seret” dan sempit, karena kita “cuek” dengan sholat, dan
kita “cuek” dan membiarkan keluarga kita tidak melaksanakan shalat. Jika
rezeki ingin lancar dan luas, mulailah mendirikan shalat dan
perintahkan keluarga kita mendirikan shalat.
5. Shalat, ditambah
sabar, adalah sarana untuk mendapatkan solusi saat kita menghadapi suatu
problema. Dewasa ini, banyak orang saat menghadapi problema malah
datang ke paranormal, dukun atau orang pinter (pinter ngebodoh-bodohin
orang lain). Padahal Allah SWT berfirman yang artinya; “Jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'“ (QS.A-Baqarah: 45)
6.
Shalat adalah sarana untuk membawa misi kekuasaan yang diridhoi Allah
SWT. Jika para pemimpin sekarang tidak membawa kemaslahatan, hal itu
disebabkan rakyat yang memilihnya pun masih banyak yang tidak mendirikan
shalat, sehingga melahirkan pemimpin koruptor, penerima suap dan
melakukan praktek KKN. Namun jika para pemilihnya rajin shalat, maka
mereka akan memilih pemimpin yang baik, yang juga mendirikan shalat
sehingga menebar kebaikan, keadilan dan kesejahteraan di tengah
rakyatnya. Allah SWT berfirman yang artinya; “orang-orang yang jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan
shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari
perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
(QS.Al-Hajj: 41)
7. Jika salah memilih pemimpin, yakni pemimpin yang
tidak peduli dengan urusan shalat, maka akan datang dibelakangnya
generasi “Cuek Sholat”, hiburan berbau maksiat marajalela, kezaliman
penguasa dibiarkan, narkoba merambah ke mana-mana, dan akhirnya lahir
kesengsaraan di mana-mana. Allah SWT berfirman yang artinya; “Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan” (QS. Maryam; 59). Sehingga tidak heran kini kita temukan
polisi menjadi pengedar narkoba, pejabat menjadi beking bos narkoba.
Bahkan sebagaian pejabat saat diperiksa air urine-nya terindikasi
terkena narkoba. Jika para pembuat kebijakan sudah terkena narkoba, lalu
negeri dan rakyat ini akan mau dibawa kemana? Itulah pentingnya setiap
kita mendirikan ibadah sholat.
Oleh karena itu, Allah SWT tidak
main-main dalam memerintahkan sholat, sehingga perintah sholat langsung
diturunkan kepada Nabi saw tanpa perantara malaikat jibril as. Jika
Allah SWT begitu serius dengan urusansholat hingga mengundang langsung
Rasulullah saw melalui peristiwa isra mi’raj, mengapa kita sebagai
hambanya begitu meremehkan dan “cuek” terhadap sholat?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar